Apakah Anda terlalu sering buang air? Tak perlu khawatir, Anda tidak sendiri. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Lebih dari 33 juta orang di Amerika Serikat menderita kandung kemih terlalu aktif. Sebanyak 40 persen diderita perempuan dan 30 persen laki-laki.
FDA dalam news release yang dikutip dari WebMD menyatakan ada banyak pengobatan yang telah disetujui. Namun masih banyak orang yang tidak melakukan pengobatan karena mereka malu atau tidak tahu pengobatan yang tepat.
Orang yang menderita kandung kemih terlalu aktif, biasanya otot kandung kemihnya meremas terlalu sering atau meremas tanpa peringatan. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti buang air kecil terlalu sering (delapan kali atau lebih dalam sehari, atau dua kali atau lebih di malam hari).
Pengobatan untuk kandung kemih terlalu aktif, menurut FDA, ada obat-obatan oral, krim kulit, dan suntikan kandung kemih.
"Ada banyak pilihan pengobatan untuk pasien dengan kandung kemih terlalu aktif. Namun tidak semua pengobatan yang tepat untuk setiap pasien," Dr. Olivia Easley, petugas medis senior FDA Divisi Reproduksi dan Urologi.
"Pasien perlu mengambil langkah pertama dengan mencari bantuan ke dokter untuk menentukan apakah gejala yang mereka alami adalah karena kandung kemih yang terlalu aktif atau kondisi lain, dan untuk menentukan pengobatan yang terbaik," tambah Dr. Easley.
Menurut Dr. Easley, antikolinergik adalah kelas obat-obatan yang banyak digunakan untuk mengobati kandung kemih terlalu aktif. Obat ini bekerja dengan cara menghambat kontraksi kandung kemih involunter.
Ada juga obat yang baru disetujui FDA yang disebut Myrbetriq (mirabegron). Obat ini mampu meningkatkan kemampuan kandung kemih untuk menyimpan urin dengan merelaksasi otot kandung kemih selama proses mengisi urin.
Untuk wanita usia 18 tahun atau lebih, krim Oxytrol khusus wanita dapat dioleskan pada kulit setiap empat hari. Sementara krim kulit untuk pria harus menggunakan resep dokter.
Suntik Botox adalah pilihan lain. Botox disuntikkan langsung ke dalam otot kandung kemih. Botox menyebabkan otot kandung kemih terelaksasi dan meningkatkan kemampuan menyimpan urin. Suntikan Botox dapat diberikan minimal tiga bulan sekali. Namun, menurut FDA Botox dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Show EmoticonHide Emoticon